Seperti yang kamu ketahui, bahwa kulit memiliki peran yang sangat penting bagi tubuh manusia. Kulit merupakan bagian tubuh terluar yang berfungsi untuk melindungi organ dalam tubuh. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk selalu melakukan perawatan kulit, termasuk kulit wajah. Sehingga menjadikan kulit wajah tetap sehat dan terhindar dari penyakit kulit.
Penyakit pada kulit wajah dapat terjadi apabila kamu tidak rajin merawat dan menjaga kebersihan. Selain itu, juga disebabkan karena penggunaan produk skincare yang mengandung bahan-bahan berbahaya atau tidak sesuai dengan jenis kulit kamu. Untuk itu, pastikan kamu selalu menggunakan produk skincare dengan bahan alami dan halal, serta telah bersertifikasi BPOM.
Penyakit Kulit Wajah yang Sering Terjadi
Apabila mengalami penyakit kulit pada wajah, maka kamu harus segera konsultasi dengan dokter supaya segera teratasi. Untuk itu, mengetahui jenis-jenis dan gejala penyakit yang mungkin terjadi pada kulit wajah adalah sebuah keharusan. Hal ini bertujuan sebagai wujud antisipasi supaya dapat mendeteksi penyakit sejak dini.
Berikut beberapa penyakit kulit yang umum terjadi pada wajah:
1. Mirip Jerawat pada Wajah (Pitirosporum Folikulitis)
Penyakit yang umumnya timbul pada wajah adalah jerawat. Namun, tidak semua bintik merah yang ada pada wajah bisa dikategorikan sebagai jerawat. Sebenarnya, bisa jadi itu merupakan jenis penyakit kulit yang ada pada wajah dari pengguna produk skincare.
Bentuknya memang sekilas hampir mirip seperti jerawat, tetapi bukan jerawat. Butuh pemeriksaan dari pihak medis yang ahli dalam bidangnya. Pasalnya, cukup sulit membedakan antara penyakit kulit mirip jerawat dengan jerawat biasa.
Penyebabnya yaitu karena adanya jamur yang menempel pada kulit wajah. Sehingga mengakibatkan bulu yang ada pada wajah tercabut dan iritasi. Seringkali, penyakit terjadi pada orang yang jarang mendapatkan perawatan pada wajah seringkali mengalami hal ini. Itulah mengapa, sangat penting untuk merawat kulit wajah agar terhindar dari penyakit ini yang dapat mengakibatkan penuaan dini.
Jamur yang menempel pada kulit akan mengakibatkan munculnya kadar minyak yang tinggi. Seringkali, terjadi pada bagian tubuh punggung dan juga wajah. Akibat meningkatnya kadar minyak, jamur – jamur baru pun bermunculan.
Jika tidak segera diperiksa, maka akan berdampak pada tertutupnya kelenjar minyak dan bisa berakibat keluarnya nanah pada pori – pori. Hal tersebut seringkali disebut sebagai jerawat, tetapi sebenarnya bukan termasuk kategori jerawat.
Dalam istilah ilmiahnya disebut dengan Pitirosporum Folikulitis. Mirip seperti jerawat, tetapi sebenarnya adalah tumpukan jamur yang bisa mengeluarkan nanah. Ini akibat dari infeksi yang berujung pada rusaknya lapisan kulit luar. Sebaiknya, segera konsultasi ke dokter jika Anda mengalami hal demikian.
2. Infeksi Bakteri pada Kulit (Folikulitis Gram Negatif)
Kalau yang pertama merupakan infeksi yang diakibatkan dari tumpukan jamur pada wajah. Nah, yang kedua ini merupakan Folikulitis Gram Negatif. Penyebab utama dari infeksi ini adalah karena penggunaan antibiotik dalam waktu yang lama atau terus menerus.
Biasanya mengenai rambut kepala yang terkena bakteri gram negatif dari suatu produk. Jika penggunaan produk antibiotik terlalu lama, maka ditakutkan terjadi perubahan pada bakteri normal yang ada pada kulit.
Tumbuh kembangnya bakteri ini bisa menginfeksi kulit. Namun jika dihentikan, penggunaan antibiotik juga akan berdampak pada bagian tubuh lainnya. Selain ketergantungan, bahaya akan produk ini juga bisa membuat kulit menjadi infeksi akibat bakteri. Untuk itu, perawatan dengan bahan yang alami bisa menjadi solusi bagi penyakit kulit kamu.
Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini akan tampak seperti jerawat, tetapi berada pada bagian tubuh yang memiliki rambut, seperti pada kulit kepala. Penyakit ini muncul hampir mirip seperti jerawat, tetapi bukan jerawat. Jika Anda mengalami hal yang demikian, sebaiknya segera konsultasi kepada dokter spesialis kulit terdekat agar tidak terjadi hal buruk.
3. Bintik Merah pada Kulit Wajah (Dermatitis Perioral)
Sebenarnya, gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini juga mirip dengan jerawat. Biasanya, bintik – bintik merah timbul karena iritasi pada kulit wajah. Seringkali, terjadi pada bagian sekitar mulut yang dalam waktu lama menggunakan jenis krim steroid.
Hal ini berakibat pada dermatitis perioral. Semakin lama kamu menggunakan krim tersebut dalam keseharian, maka akan semakin besar dampak yang ditimbulkan dari krim tersebut.
Menjaga kelembaban kulit dengan krim memang penting, tetapi alangkah baiknya jika kamu lebih bijak dalam memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit. Selain konsultasi kepada dokter kulit, ada baiknya kamu juga memeriksa bahan yang ada dalam produk tersebut. Setidaknya, produk yang kamu gunakan memiliki kandungan yang aman jika terkena kulit.
Efek jangka panjang dari penyakit ini bisa mengakibatkan kulit menjadi merah–merah yang tidak merata. Tampak seperti tanda lahir, tetapi berwarna merah. Jika mengalami hal demikian, sebaiknya hindari terkena sinar matahari pada siang hari. Gunakan krim yang memiliki kandungan alami supaya tidak menimbulkan masalah serupa di kemudian hari.
4. Rambut Tumbuh ke dalam Kulit (Ingrown Hair)
Munculnya penyakit ini ditandai dengan adanya benjolan–benjolan pada kulit yang disebabkan karena rambut yang tertutup oleh kulit. Hal ini menyebabkan rambut tidak bisa tumbuh keluar. Akibatnya, akan muncul seperti jerawat pada wajah. Kelihatannya seperti ada nanah di dalamnya, tetapi sebenarnya itu merupakan bagian dari rambut yang terkumpul dalam kulit.
Rasa nyeri pada kulit karena tertekan tumbuhnya rambut bisa menjadi awal mula gejala ini. Pada seorang pria, hal ini sering terjadi di sekitar dagu dan janggut. Biasanya, munculnya penyakit kulit ini disebabkan saat selesai mencukur rambut halus pada bagian tubuh tertentu. Tidak hanya di dagu dan janggut, hampir pada semua bagian tubuh yang memiliki bulu juga bisa terkena masalah ini.
5. Peradangan pada Kulit (Rosacea)
Memerahnya kulit yang disebabkan karena jerawat adalah hal yang umum terjadi. Namun, kulit yang memerah karena peradangan merupakan sebuah masalah yang sebaiknya diatasi. Penyebab utamanya adalah melebarnya pembuluh darah yang disebabkan karena peradangan kronis pada kulit.
Jika jerawat hanya mengakibatkan timbul bintik merah, tetapi lain halnya dengan peradangan. Penyakit peradangan kronis pada kulit akan berdampak pada merahnya kulit secara melebar. Masalah ini muncul pada wanita yang sedang mengalami kehamilan atau sedang menstruasi. Stres yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan hal ini terjadi.
Cara Mencegah Penyakit Kulit pada Wajah
Supaya terhindar dari penyakit kulit pada wajah seperti di atas, maka kamu perlu melakukan upaya pencegahan. Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan supaya terhindar dari penyakit pada kulit wajah:
1. Menjaga Kebersihan Kulit Wajah
Menjaga kebersihan kulit wajah adalah hal yang penting. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan debu yang menempel pada wajah. Biasakan untuk selalu mencuci wajah minimal dua kali sehari. Selain itu, gunakan produk pembersih wajah yang cocok dengan jenis kulit yang kamu miliki.
2. Menggunakan Handuk yang Bersih
Setelah membersihkan wajah, jangan lupa untuk mengeringkan wajah menggunakan handuk yang bersih. Pastikan kamu menggunakan handuk khusus untuk wajah dan rutin menggantinya. Jangan pernah berbagi handuk dengan orang lain karena hal ini juga akan menyebabkan penyakit atau masalah pada kulit wajah.
3. Menggunakan Produk Skincare dengan Bahan Alami
Penggunaan produk skincare yang tepat dapat mencegah terjadinya penyakit dan masalah pada kulit wajah. Pastikan kamu menggunakan produk skincare yang cocok dengan jenis kulit yang kamu miliki. Jangan lupa juga untuk selalu mengecek kandungan yang terdapat pada produk skincare yang kamu pakai.
Pastikan kamu menggunakan produk skincare yang menggunakan bahan-bahan alami dan halal, serta telah bersertifikasi BPOM, seperti FAV Beauty. Yuk, wujudkan kulit sehat dan terhindar dari penyakit kulit bersama kami!
